contoh kasus special needs (tuna wicara) 2

INILAH.COM, Bojonegoro - Seorang wanita paruh baya ditemukan tewas dalam kondisi tergantung di rumahnya, Senin (5/4). Korban adalah Srimurni (35) warga Dusun Ngrowo, Desa Hargomulyo, Kecamatan Kedewan, Bojonegoro.

Data yang dihimpun, petani tersebut tewas dengan kondisi leher terlilit tali plastik yang diikatkan pada siku-siku tiang penyangga rumahnya. Dugaan kuat, korban meninggal dunia akibat gantung diri, karena di tubuh korban tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan maupun luka akibat benda-benda.

Sejumlah saksi mata mengatakan, korban tewas diketahui oleh keluarganya. Melihat korban tergantung, keluarga korban langsung berteriak minta tolong warga.

Saat diturunkan dari tempat ia tergantung, korban sudah tewas. Kondisi mayat korban mengenaskan, dengan lidah terjulur dan dibagian alat vitalnya keluar cairan.

Warga yang mengetahui ada orang meninggal dengan cara yang tidak wajar, langsung menghubungi pihak kepolisian. Sehingga, tidak lama petugas telah sampai di tempat kejadian perkara (TKP).

Dari olah TKP petugas, diduga kuat korban nekad mengakhiri hidupnya disaat keluarganya sedang tertidur. Belum diketahui motif bunuh diri, tetapi ditengarai faktor keluarga yang menyebabkannya.

Kabag Biamitra Polres Bojonegoro Kompol Suparmo menerangkan, dari pihak keluarga menyebutkan, beberapa pekan belakangan ini korban memang terlihat murung.

"Dugaan kuat korban merasa tertekan dengan salah satu anaknya yang menderita tuna wicara dan selalu merepotkan korban," terangnya.

Dijelaskan, keluh kesah itu juga pernah diucapkan korban beberapa hari sebelum kejadian. "Saat divisum tidak ditemukan adanya penganiayaan, sehingga jenazah korban langsung dikembalikan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan," sambungnya. [beritajatim.com/bar]

Refferensi: http://www.inilah.com/news/read/politik/2010/04/05/439591/stres-karena-anak-bisu-ibu-gantung-diri/

No Response to "contoh kasus special needs (tuna wicara) 2"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes