contoh kasus special needs (tuna wicara)

Seorang anak kecil diperkirakan berumur 10 tahun dengan kondisi bisu alias penderita tuna rungu diduga tersesat di kawasan pasar Alue Ie Puteh, Kecamatan Baktia, Aceh Utara. Korban ditemukan warga, Rabu (16/9) sekitar pukul 01.00 WIB dini hari, saat sedang menangis didepan salah satu warung nasi di pasar.

Karena kondisinya bisu, masyarakat kesusahan mengorek keterangan alamat korban. Bahkan diduga anak ini sengaja dibuang orang tuanya atau pengasuh.
Saat ditemukan bocah itu mengenakan baju kaos kerah warna merah, celana jeans biru, dengan cirri-ciri kurus, tinggi satu meter, kulit sawo matang, rambut lurus. Saat ini sang bocah diinapkan sementara di rumah Abdul Muthaleb (25)di Desa Pucok Alue, Kecamatan Baktia, Aceh Utara.

“Saya kasihan melihat bocah itu terus menangis tengah malam, jadi saya bawa pulang saja untuk sementara waktu sebelum diambil orang tuanya,” ujar Abdul kepada Metro Aceh.

Abdul mengaku sempat berkomunikasi dengan sang bocah yang tuna rungu tersebut karena masih terlalu kecil sang anak tidak mampu menunjukkan alamat rumahnya, ia menduga korban terus menangis karena merasa dibuang orang tuanya.

“Saat itu saya sedang ngopi disebuah warung di pasar tersebut kemudian salah satu warga datang ke warung dan memberitahukan ada bocah bisu sedang menangis di depan salah satu toko, karena penasaran saya datang dan melihat korban yang tampak ketakutan karena di kerumunin massa,” ujar Abdul.

Karena tidak ada yang menolong ia langsung berisiatif membawa pulang sementara sang bocah ke rumahnya di desa Pucuk Alue, sesampai di rumah korban diajak bicara dengan bahasa isyarat. “Saya coba membawa korban ke daerah Sampoiniet yakni beberapa kilometer kea rah barat kota Alue Ie Puteh, beberapa warga yang saya jumpai mengaku tidak mengenal korban, karena sia-sia akhirnya saya tidurkan dia di rumah saya, dan rencananya siang ini saya akan kembali mencari alamat rumah korban,” ujarnya lagi.

Ia berharap apabila anak ini benar-benar tersesat bagi yang merasa kehilangan bisa langsung menelpon ke nomor 081360288564 atas nama Abdul Muthaleb, apabila memang sengaja dibuang maka ia beharap pihak berwajib bisa menindak orang tua korban yang tidak mensyukuri keberadaan anak yang menjadi amanah tuhan serta melanggar HAM. “Kalau benar terjadi itu artinya orang tua korban telah melanggar ham yakni membuang anak sebagai amanah tuhan dan ini perlu ditindak oleh pihak berwajib,” pungkasnya.

Refferensi: http://www.rakyataceh.com/index.php?open=view&newsid=13445&tit=Berita%20Utama%20-%20Anak%20Bisu%20Kurus%20Ditinggalkan%20Ortu

No Response to "contoh kasus special needs (tuna wicara)"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes